Minggu, 30 Juni 2013

Bukan Seandainya Dia Tau

Pernah nggak sih kamu mikir kenapa kaum adam itu nggak peka ?
Nggak peka atas hati kamu. Nggak peka atas apa yang udah kamu tunjukin.
Mungkin kamu yang terlalu bersembunyi. Tapi mungkin juga dia yang terlalu cuek.
Lalu kamu mencoba mengingat setiap kejadian demi kejadian yang kamu lewatin, bareng dia.
Iya, dia yang paling berharga buat kamu.
Tapi ternyata, kamu nggak seberharga itu buat dia.
Sinyal-sinyal yang kamu tunjukin ternyata belum cukup, mungkin dia perlu sinyal yang lebih.
Lalu timbul pertanyaan besar yang berputar di benak kamu sekarang.
Dia nggak peka atau nggak peduli ?
Dia nggak punya otak atau nggak punya hati ?
Kamu nggak pernah berharap dia salah satu dari itu.
Tapi kenyataanya, dia bisa aja keduanya.
Saat kamu sadar dia belum peka, kamu tetap menikmati hari bersamanya.
Menciptakan kenangan manis yang bisa kamu kenang suatu saat nanti.
Nggak terasa air mata menetes, air mata yang harusnya jadi keping-keping kebahagiaan kamu dan dia.
Kamu ingin mengakhiri ketidakberdayaan kamu.
Kamu ingin dia sadar atas apa aja yang udah kamu lakuin buat dia, tapi kamu bisa apa ?
Kamu tetap bertahan kan ?
Keinginan move on selalu ada, tapi ya terlalu berharga kan ?
Ah, seandainya dia tau sedang dicintai sebegitu besarnya, mungkin... Entahlah.
Sebaiknya nggak perlu berandai-andai.

Jadi, bukan seandainya dia tau, tapi harusnya dia tau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar