Minggu, 11 Agustus 2013

AKU + KAMU = JODOH (?) [PART II]

Harap maklum penulis kehabisan ide buat judul, tapi tenang cerita ini masih dengan tokoh yang sama, yaitu si Penulis dan The Chosen Prince.
            Penulis mau berandai-andai sejenak dan semoga beneran kejadian (mengheningkan cipta). Tahukah kalian bahwa The Chosen Prince ini sedang menimba ilmu di Surabaya, dan tahukah kalian bahwa sebentar lagi aku lulus yang artinya akan mengikuti jejak The Chosen Prince menimba ilmu di kota orang. Masalahnya adalah.... (JENG JENG JENG) orang tuaku tidak merestui aku untuk kuliah di Surabaya~~ Alasannya disana itu nggak ada sodara, nggak ada siapa-siapa, jauh pula. Pada awalnya aku galau, karena pengen banget kuliah disana (selain ketemu The Chosen Prince) tapi setelah aku mikir, kok bener juga ya, kayaknya lebih kepengen ketemu Chosen Prince daripada menimba ilmu.
            Akhirnya aku mengalihkan minat ke Bogor, saat niat mulia ini aku sampaikan kepada kedua orang tuaku mereka menyetujuinya, kalian tahu kenapa, ya karena kakakku kerja di Jakarta. Jakarta-Bogor ya nggak jauh-jauh banget, jadi masih ada sodara di situ. Akhirnya harus merelakan berada dalam jarak (lagi) dengan The Chosen Prince.
            Kata orang jarak Pekalongan-Surabaya dan Pekalongan-Bogor itu sama, jadi aku menyimpulkan bahwa aku dan The Chosen Prince berada dalam jarak yang sama, dan mungkin suatu saat nanti akan bersatu di kampung halaman kami tercinta *tsaaaaah*.
            Universitas yang aku minati ini berjudul Institut, sama halnya dengan Chosen Prince yang sedang menimba ilmu di sebuah Institut, bedanya Institut(ku) ini bergerak di bidang Pertanian sedangkan Institut(doi) bergerak di bidang teknologi. Gimana gimana? Tambah jodoh nggak tuh? Muehehehe dilarang sirik. Chosen Prince Teknologi, aku Pertanian, digabungin jadi Teknologi Pertanian. Kami sama-sama di Institut (aamiin). Jarak hari lahir kami hanya seminggu.
            Hmmft nggak bisa ngomong apa-apa kalo udah menyangkut kuliah, semoga yang aku pilih nanti jadi yang terbaik dan bisa mengantarkanku ke gerbang kesuksesan. Sukses buat Chosen Prince, sukses juga untukku. Bila kita memang berjodoh, kelak kita akan bertemu dengan banyak cerita yang bisa kita bagi.

Minggu, 30 Juni 2013

Bukan Seandainya Dia Tau

Pernah nggak sih kamu mikir kenapa kaum adam itu nggak peka ?
Nggak peka atas hati kamu. Nggak peka atas apa yang udah kamu tunjukin.
Mungkin kamu yang terlalu bersembunyi. Tapi mungkin juga dia yang terlalu cuek.
Lalu kamu mencoba mengingat setiap kejadian demi kejadian yang kamu lewatin, bareng dia.
Iya, dia yang paling berharga buat kamu.
Tapi ternyata, kamu nggak seberharga itu buat dia.
Sinyal-sinyal yang kamu tunjukin ternyata belum cukup, mungkin dia perlu sinyal yang lebih.
Lalu timbul pertanyaan besar yang berputar di benak kamu sekarang.
Dia nggak peka atau nggak peduli ?
Dia nggak punya otak atau nggak punya hati ?
Kamu nggak pernah berharap dia salah satu dari itu.
Tapi kenyataanya, dia bisa aja keduanya.
Saat kamu sadar dia belum peka, kamu tetap menikmati hari bersamanya.
Menciptakan kenangan manis yang bisa kamu kenang suatu saat nanti.
Nggak terasa air mata menetes, air mata yang harusnya jadi keping-keping kebahagiaan kamu dan dia.
Kamu ingin mengakhiri ketidakberdayaan kamu.
Kamu ingin dia sadar atas apa aja yang udah kamu lakuin buat dia, tapi kamu bisa apa ?
Kamu tetap bertahan kan ?
Keinginan move on selalu ada, tapi ya terlalu berharga kan ?
Ah, seandainya dia tau sedang dicintai sebegitu besarnya, mungkin... Entahlah.
Sebaiknya nggak perlu berandai-andai.

Jadi, bukan seandainya dia tau, tapi harusnya dia tau.

Sabtu, 08 Juni 2013

AKU KAMU JARAK



Jarak. Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata itu?
Jauh. Luas. Panjang. Terpisah dengan sekat, beratus bahkan beribu kilometer.
Pedih. Sakit. Ketika jarak tercipta, ketika kita tidak tau apa yang sedang dia lakukan disana.
Memikirkan kita. Merindukan kita. Atau bahkan, kita telah lenyap dari pikirannya.
Entahlah. Kita tidak bisa mengira-ngira.
Banyak orang bilang, jarak bukanlah masalah, jarak bukanlah beban.
Tapi tidak untuku. Jarak tetaplah jarak. Jarak tetaplah ruang dimana kita harus menahan rindu.
Hanya menatap nanar fotonya. Hanya mendengar suara semunya.
Tidakkah kalian ingin selalu menatap wajahnya dari dekat ?
Tidakkah rindu yang selama ini kalian pendam terasa menyesakkan ?
Tidakkah kalian ingin mengakhiri semuanya dan mencari orang yang tidak berada dalam jarak ?
Lalu pernahkah kalian mengandalkan rasa percaya dalam jarak ?
Apakah cukup ? Apakah selamanya kalian akan menjaga rasa percaya itu ?
Jarak ini bukan soal tempat. Jarak ini soal rasa.
Jarak ini bukan soal waktu. Jarak ini soal hati.
Mungkin saja, diantara jarak ini ada dia antara aku dan kamu.

Sabtu, 23 Maret 2013

AKU + DIA = JODOH (?)


H A H A H A H A H A ~ aku pengin ngakak pas baca judul postingan kali ini. Gimana enggak? Ini curhatan pribadi cyiiin xD Malu banget kalo postingan ini dibaca~ apalagi sama orang yang paham apa yang aku ceritain. Yaudin deh~ biasa malu-maluin (?) aja kok repot, yang jelas ini cuma buat have fun yaa~ jangan serius gitu bacanya :p
            Kenapa aku + dia = jodoh (?) bisa jadi judul postinganku kali ini? Sepele sih, cuma berangan-angan aku dan dia itu jodoh. Kenapa ada tanda tanya? Ya karena aku sendiri juga bertanya-tanya akankah itu terjadi? Huhu tuh kan jadi mellow u,u
            Semuanya berawal dari malam perpisahan. Malam itu adalah awal dari semua penyesalan ini. Malam yang tak akan pernah terlupakan, malam yang akan menjadi kenangan. Malam itu sekolahku mengadakan perpisahan untuk kelas XII, aku sendiri sangat bersemangat datang ke acara itu. Ternyata acara seperti itu tidak selamanya menyenangkan, adakalanya kamu akan bosan saat menghadiri acara seperti itu. Disaat aku bosan inilah aku melihat sosok yang membuatku tertarik untuk mengamatinya. Waktu aku mengamatinya dari ujung kepala sampai ujung kaki (?) aku pikir aku pernah melihat orang ini sebelumnya, dan tahukah kalian apa yang terjadi? Ternyata dia balas melihat ke arahku. Aku yang gugup karena dipergoki sedang mengamatinya pun langsung membuang diri eh membuang muka maksudnya :D Setelah beberapa saat membuang muka, aku mulai mengamatinya (lagi). Ternyata oh ternyata dia adalah seorang Prince Charming yang selama ini aku kagumi. Jadilah sepanjang malam itu aku hanya memperhatikan dia seorang, itung-itung buat kenangan sebelum dia lulus.
Sejak malam perpisahan itu aku tidak pernah melihatnya di sekolah, hanya satu atau dua kali dia datang untuk mengurus kelulusan. Mulai hari itu aku mulai mencari tahu apa saja tentang dirinya, facebook, twitter, sampai plurk, setidaknya aku akan tahu aktivitasnya melalui jejaring sosial. Berminggu-minggu tidak bertemu sosoknya membuat aku kangen lupa akan dirinya, sampai pada suatu hari aku sedang dalam perjalanan menuju sekolah dan aku melihat sosoknya sedang bersepeda. Kalian tahu apa yang aku lakukan, aku berhenti di pom bensin hanya untuk menunggu dia lewat. Tatapan mata kami bertemu *freeze* dan aku nggak mau momen indah ini berakhir, itu adalah pertemuan terakhir kami (?) sebelum dia menuntut ilmu di kota orang.
Lima bulan berlalu, lima bulan aku tidak pernah melihatnya, lima bulan hanya tahu kabarnya lewat jejaring sosial, lima bulan hanya memandang fotonya sampai tibalah tanggal 28 januari 2013. Hari dimana anak kuliah sedang libur panjang setelah ujian. Hari itu dia bersama teman-temannya mengadakan sosialisasi universitas di sekolahku, siapa yang menyangka setelah lima bulan tidak bertemu kami dipertemukan (?) kembali di sekolah tercinta. Sayangnya hari itu aku ada les, aku menantinya sampai pelajaran terakhir usai tapi sosoknya tak kunjung muncul L. Karena kecewa dia tidak datang aku memutuskan untuk berangkat les, tiba-tiba temanku mengirim pesan singkat yang mengatakan bahwa Prince Charming itu datang ke sekolah, aku memutuskan untuk melesat kembali ke sekolah. Dengan wajah yang penuh modus aku mengajak temanku untuk melihatnya dari jendela belakang kelas (kebetulan sosialisasinya di kelas) dan kebetulan yang sangat kebetulan dia sedang duduk di dekat jendela. Aku memanfaatkan menit-menit yang berharga itu dengan sebaik mungkin, tidak jarang pandangan mata kami bertemu *freeze* jantungku sudah tak karuan ingin mencelos rasanya.
Sayangnya keindahan duniawi ini tak berlangsung lama, sosialisasi ini harus berakhir dan berakhir pula pertemuan (?) kami. Sampai sosoknya menghilang di depan kelas aku tetap memandangnya, berharap dia juga akan melihatku tapi nyatanya tidak sampai jam menunjukkan aku harus kembali ke les. Tanggal 28 Januari 2013 harus aku catat dalam sejarah hidupku, hari yang mungkin takkan terulang untuk kedua kalinya. Aku benci kenyataan bahwa dia hanya libur selama dua minggu, ya hanya dua minggu. Saat teman-temannya dari universitas lain masih harus menikmati liburan selama dua bulan, dia sudah harus kembali menuntut ilmu di kota orang, oh sungguh tidak adil (n).
Jarak kembali memisahkan kami (tsaaah dipikir LDR) hanya mengetahui aktivitasnya dari jejaring sosial, hanya memandang fotonya akan menjadi rutinitasku selama empat atau lima bulan ke depan. Sedihnya dia jaraaang sekali update di jejaring sosial. Terkadang aku memberanikan diri mengirim pesan singkat, oh aku suka momen ini (y).
Dari cerita-cerita di atas tidakkah kalian berpikir aku dan Prince Charming ini berjodoh (?). Setidaknya ada beberapa hal yang membuat aku yakin kami ini berjodoh, misalnya kami sama-sama lahir di bulan juli, jumlah huruf nama kami sama-sama berjumlah 13, aku sekarang berada di kelas XI IPA 1 yang dulunya adalah kelas Prince Charming, dari sekian banyak orang yang harus aku temui saat berangkat sekolah kenapa aku harus bertemu si Prince Charming saat bersepeda. Masih ada hal lainnya, berhubung saya lupa jadi tidak saya tulis :D. Mungkin menurut kalian fakta-fakta diatas sangat sepele, tapi kalian tidak akan berkata begitu bila kalian adalah orang yang normal (?). Semoga (kalo bisa tidak hanya semoga) fakta-fakta (?) diatas benar adanya, dan saya memang tulang rusuk dari Prince Charming. Aamiin.
Hayoo serius banget bacanya~ Nggak usah mewek gitu lah bacanya~ Terimakasih buat kalian yang sudah merelakan waktu untuk membaca curhatan gaje ini, semoga menjadi inspirasi (?) dapat diambil sisi positifnya, dan saya selaku penulis mohon maaf apabila dalam penulisan postingan ini banyak kosakata alay, banyak kosakata yang tidak sesuai EYD karena itu memang tujuan saya (MUAHAHAHA). Mohon doanya juga supaya Prince Charming-ku (?) itu membaca curhatan gaje ini ({}).

SEKIAN DAN TERIMA GAJI KASIH